Semua tentang Karantina di 2018 #1

Dears, mumpung masih awal tahun *jiah, tepok jidat*, tepatnya bulan kedua di tahun yang baru, saya akan menceritakan sedikit aktivitas yang saya lakukan di tahun lalu, 2018. Lho, kenapa baru sekarang diceritakan? Haha, karena baru dapat ide menulisnya sekarang, jadi mumpung idenya lagi ngehits di memori saya, maka langsung dieksekusi. Nah, pada bagian pertama ini, saya akan menceritakan tiga aktivitas yang pernah saya lakukan di tahun 2018, tentunya berkaitan dengan dunia perkarantinaan, kuy, baca dengan seksama, ya:

1. Pengumpulan Bahan Informasi Bimbingan Teknis/Uji Terap dan Kunjungan Lapang ke Kebun Buah Naga di Pangkal Pinang dan Tanjung Pandan

Maksud kedatangan kami bertandang adalah dalam rangka evaluasi pengumpulan bahan uji terap dan bimbingan teknis/diseminasi, sosialisasi profil Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian, dan penyampaian quesioner uji terap/bimbingan teknis yang terkait dengan komoditas unggulkan sehingga mendukung program Badan Karantina Pertanian dalam meningkatkan kualitas teknik dan metode tindakan karantina yang efektif. 

Kegiatan ini dilakukan di BKP Kelas II Pangkal Pinang, selama 3 (tiga) hari, tanggal 14-16 Maret 2018.

Acara yang dilakukan diantaranya presentasi terkait profil  Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian, pengisian quesioner terkait uji terap dan bimbingan teknis oleh pejabat struktural dan fungsional di BKP Kelas II Pangkal Pinang, sesi tanya jawab/diskusi, dan penyerahan hasil prosiding uji terap.

Selanjutnya, kami melakukan perjalanan ke Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Tanjung Pandan  untuk melakukan koordinasi kedua. Wilayah kerja ini, berlokasi di Jl. Pelabuhan Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung.

Next, perjalanan ke kebun buah naga, Konon ceritanya, bibit buah naga tersebut berasal dari Taiwan. Kami melihat lokasi pembibitan buah naga dan kebun buah naga. Akan tetapi, kebun buah naga yang kami dapati ternyata sudah tidak dirawat dengan baik, ini terbukti dengan banyaknya penyakit pada tanaman buah naga dan tidak adanya pegawai yang merawat di kebun tersebut. Salah satu penyakit yang kami lihat pada batang tanaman buah naga adalah busuk batang dan antraknosa. Busuk batang disebabkan oleh patogen jenis bakteri dan penyakit antraknosa disebabkan oleh cendawan Colletotrichum sp.

2. Seminar Nasional Perhimpunan Entomologi Indonesia Cabang Palembang

Pelaksanaan seminar ini di kota Palembang, pada tanggal 12-13 Juli 2018. Saya mendaftar sebagai pemrasaran yang melakukan presentasi terkait hasil penelitian keefektifan sulfuryl fluoride terhadap Sitophilus zeamais pada Biji Jagung. 

Acara dimulai dengan paparan materi dari para keynote speaker yang berasal dari berbagai instansi. Materi yang dipaparkan memperkaya khasanah wawasan, karena tema materi sangat variatif dari berbagai disiplin ilmu, mulai dari entomologi pada tanaman sampai entomologi kesehatan pada manusia. Selain itu, terdapat paparan materi dari karantina pertanian. Wah, mantap nih.

Sesi selanjutnya presentasi dari para pemrasaran, termasuk saya. Kami dibagi dalam beberapa ruangan, dan melakukan presentasi hasil penelitian yang telah dilakukan. Plong, sudah menyelesaikan presentasi dengan lancar. Alhamdulillah, the first experience.

3. Membimbing Mahasiswa Praktek Kerja Lapang

Sebagai salah satu unit pelaksana teknis yang  sering melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi. Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian menerima mahasiswa praktek kerja lapang dari Universitas Djendral Soedirman. Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan selama 25 hari kerja dimulai pada tanggal 16 Juli 2018 sampai dengan tanggal 20 Agustus 2018.

Saya ditunjuk sebagai salah satu pembimbing mahasiswa tersebut. Riyan Ibrahim, namanya. Mahasiswa bimbingan saya yang ingin kenal lebih dekat dengan dunia fungi. Kami mengambil tema “Deteksi dan Identifikasi Cendawan pada Buah Naga”. Tujuannya adalah untuk menginventarisasi cendawan pada buah naga. 

Mahasiwa tersebut belajar cara mendeteksi, mengisolasi, dan mengidentifikasi cendawan dari buah naga. Hasil identifikasi cendawan terhadap karakteristik pertumbuhan dan morfologi, didapatkan 4 genus cendawan yaitu Penicillium sp., Gloeosporium sp., Rhizoctonia sp., dan Aspergillus sp.

Dears, demikian tulisan saya pada bagian pertama ini, semoga sharing-nya bermanfaat, ya. Besok, saya akan melanjutkan tulisannya pada bagian kedua. Ojo lali, ya. Pantau terus website ini. Thanks, sudah menyimak. Semangat!




Salam,

Comments