Belajar Cari Angle

Tahun 2018, my blog is cute. Menurut saya itu sih karena sebelumnya sempat amburadul, nggak karuan, masih orisinil, ya namanya juga blog gratisan, blog bawaan! Alhamdulillah sekarang ada kemajuan walau tak perfect tapi sudah lebih enak dipandang. Bisa dibilang, tampilan blog sudah berada di zona aman *eh*.

Dasar ya, namanya manusia. Tak pernah ada puasnya meski pingin yang lain. Ya itu, saya banget. Merasa blog sudah cukup syantik, akhirnya saya kok  kepikiran tentang “image”. Nulis artikel berasa hambar tanpa dibubuhi gambar. 

Saya sering memperhatikan artikel yang disertai gambar yang syantik dan nge-klik di hati saya. Artikelnya edukatif dan gambarnya mendukung. Kumaha yah, mendapatkan gambar sebagus itu. Duh jadi iri. Saat ini, saya selain membaca artikel dengan seksama juga memperhatikan gambarnya. 

Satu per satu gambar saya perhatikan dan sekarang sedikit mengerti. Ternyata nggak mudah ambil gambar agar terlihat kece. Perlu aksesoris yang mendampinginya dan perlu ambil angle yang pas untuk sekali cekrek, bahkan bisa berkali-kali cekrek. Duh, newbie banget sih diri ini.

Saking pingin bisa mendapatkan gambar yang kece. Akhirnya saya bertanya pada salah satu orang yang nampaknya sudah ahli dalam bidang ini. Saya bertanya dengan sungguh-sungguh, tapi jawabannya cuma singkat, “ambil saja angle yang pas mbak, nanti pasti akan dapat gambar yang kece”. Duh, ya, jawabannya singkat, padat,  jelas, dan berakhir disitu. Haha, no comment.

Maksudnya, bagaimana yah dapat mengambil angle yang pas. Kok saya nampaknya perlu diajari apalagi masih unyu-unyu, meski dikasih pelatihan nih sepertinya. 

Flashback. Dulu, dulu banget. Zaman old. Saat saya masih duduk di bangku kuliah. Saya sempat mengikuti club fotografi, kebetulan pengajarnya adalah dosen kami dikampus. Tapi kok, segala materi yang diajarkan dulu, nggak ada yang nyangkut ke otak saya yah. Haha, saya benar-benar lupa, dulu diajarin apa yah. Cuma satu yang saya ingat! Cara cetak foto, diruang yang gelap banget, benar-benar “dark”. Kalau ingat ruangan itu, wuh takut euy gelapnya nggak ketulungan. Tapi kok waktu itu saya happy saja yah mengikutinya. 

Nah, beberapa hari lalu, saya juga tanya dosen tersebut perihal komunitas fotografi biar dapat rekomendasi dari ahlinya langsung tapi keberuntungan belum berpihak pada saya. Sampai detik ini, sang dosen belum membalas massage yang saya kirimkan. Sabar…

Sudah berangan-angan. Kalau sudah bisa fotografi. Saya akan mengambil gambar semua cendawan-cendawan saya di laboratorium. Siapa tahu ada perlombaan dan bisa diikutsertakan. Duh senangnya. Mungkin sekarang belajarnya autodidak dulu yah. Semangat!

Sebelum mengikuti pelatihan. Saya coba-coba memotret beberapa hal, walau tak perfect tapi cukuplah membahagiakan hati ini. Berikut gambar-gambar yang pernah saya ambil di beberapa spot, didokumentasikan di sini yah..

Aspergillus section nigri (Bekasi, November 2018)

Aspergillus section nigri (Bekasi, November 2018)

Aspergillus section nigri (Bekasi, November 2018)

Sunrise (Dieng, Desember 2018)

Sunrise (Dieng, Desember 2018)

Jeruk hangat (Bengkulu, Desember 2018)

Green agar (Bengkulu, Desember 2018)

Dears, apakah ada yang tahu komunitas fotografi? Dimanakah saya bisa mendaftar sebagai anggota? Mungkin ada yang bisa kasih informasi, jika berkenan akan sangat membantu. Terimakasih.

Tulisan ini diikutsertakan dalam ODOP bersama Estrilook Community #Day4

Salam,

Comments