Kenangan Ramadhan Saat Kecilku

BPers...

Kali ini tulisan saya akan bercerita tentang bulan suci Ramadhan di masa kecil saya. Banyak kisah dan kenangan yang takkan terlupakan sampai saat ini. Kuy, simak my Ramadhan histrory.

Sebagai seorang anak yang dilahirkan di Bekasi, tentunya masa kecil saya banyak dihabiskan di Bekasi, sebuah kota kecil, yang berlokasi berdampingan dengan ibu kota Jakarta.

Ramadhan memang bulan yang sangat dinantikan bagi semua umat Islam, tak kerkecuali bagi kami anak-anak di kota Bekasi. Sebelum menjelang Ramadhan, di bulan Sya'ban, biasanya kami bermai-ramai menuju musholla atau masjid terdekat untuk melakukan Nispu Sya'ban. Kegiatan ini, dilakukan selepas sholat magrib, masing-masing kami membawa air mineral kemudian air tersebut dikumpulkan di masjid dan dibacakan surah Yasin. Kata nenek moyang kami, kalau anak-anak minum air tersebut maka otaknya akan cerdas *hahaha, tepok jidat. Tapi, secara ilmiah ada benarnya juga sih, air yang dibacakan hal-hal baik akan membentuk molekul yang cantik dan berenergi positif. Wajarlah secara ilmiah nenek moyang kami bilang seperti itu.

Awal Ramadhan, saat pemerintah mengumumkan bahwa tanggal 1 Ramadhan jatuh pada esok hari, kami anak-anak berlomba-lomba selepas magrib menaruh sajadah kami di musholla atau masjid terdekat, kalau tidak begitu dijamin, kami tidak akan kebagian tempat.

Saat sholat taraweh, saya dan kawan-kawan sesekali di pertengahan sholat beristirahat sebentar, alasannya kecapean padahal ngiler mau ikutan jajan seperti anak lainnya, jadilah beberapa rakaat kami bolong karena sibuk jajan di luar masjid *haduh, kebiasaan buruk.

Saat makan sahur, biasanya saya sudah bangun dan membantu ibu memasak untuk sahur. Walau bergaya membantu tapi sebenarnya hanya menunggu ibu masak dan merapihkan piring yang akan digunakan untuk makan sahur.

Setelah sahur, saya dan teman-teman sibuk bersiap menuju musholla/masjid terdekat untuk sholat subuh berjamaah. Nah, selepas sholat subuh, saya dan tema-teman berjalan-jalan olahraga pagi keliling perumahan di sekitar lingkungan rumah. Niatnya sih olahraga, tapi sebenarnya jalan-jalan enggak jelas tujuannya mau kemana, cuma keliling-keliling gitu *Wkwk.

Saya dan saudara-saudari  di rumah, biasanya berlomba-lomba membaca Al-Qur'an, satu bulan harus khatam satu bulan. Wah, ini lomba yang sangat privasi, karena saya meski membaca Al-Qur'an dengan perlahan agar tidak diketahui sampai dimana bacaannya.

Beberapa jam sebelum magrib, biasanya saya sudah sibuk membantu menyiapkan buka puasa, mulai dari es buah, susu, roti, dan kolak. Menunya setiap hari enggak jauh-jauh dari itu karena hanya untuk yang bisa disuguhkan.

Menu berbuka puasa telah habis dilahap, selanjutnya, saya dan saudara-saudari menuju kamar mandi untuk wudhu dan sholat magrib berjamaah sekeluarga, dengan Bapak saya sebagai imam tentunya. Sholat magrib telah selesai, waktunya makan sore, dengan sigap saya membantu menyiapkan piring untuk makan dan langsung menyantap makan sore dengan lahapnya.

Begitulah sepenggal cerita tentang Ramadhan saya sewaktu kecil, ada berbagai kenangan di dalamnya yang tak dapat dilepaskan dari memori di kepala ini.



By: Pixabay.com

Salam,

Comments