My Work is My Adventure (Singapura si Negara Singa)

Dears bloggers...

Akhirnya saya mencoba untuk menulis artikel di blog saya ini untuk yang pertama kalinya di bulan Oktober. Sebelum saya lanjutnya menulis sesuai tema yang di tugaskan, boleh donk saya menjelaskan latar belakangnya. Saya seorang ibu rumah tangga sekaligus aparatur sipil negara di Kementerian Pertanian. Tugas saya di kantor adalah melakukan penelitian dan pelatihan. Akan tetapi, saya juga ditugaskan untuk mengelola perpustakaan yang berada di kantor.

Di awal bulan April 2018, Saya ditugaskan untuk mengikuti temu teknis perpustakaan Kementerian Pertanian di Batam. Akan tetapi ada yang spesial pada temu teknis kali ini, yaitu study banding ke perpustakaan nasional Singapura. Subhanallah, buat saya itu luar biasa karena saya belum pernah ke luar negeri sejak di lahirkan...hehe..

Perjalanan saya dan kawan-kawan ke Singapura dengan menggunakan kapal ferry karena posisi kami saat itu sudah berada di Batam. Wow, pengalaman pertama naik kapal ferry begitu mengasyikkan karena bisa melihat pemandangan laut yang begitu indah. Saya menyengaja duduk berada didekat jendela biar lebih kerasa kalau sedang naik kapal ferry.

Pemandangan laut nan menawan terlihat dari kapal ferry

Sesampainya  saya di Singapura, tempat yang pertama kali dikunjungi adalah National museum of Singapore. Museum ini memamerkan sejarah berdirinya negara Singapura dan budayanya.  The National Museum of Singapore berdiri sejak 1887. Terdiri dari dua lantai. Adapun yang kami kunjungi adalah galeri sejarah singapura.  Dimana menceritakan pembangunan pulau Singapura, tanah jajahan Inggris sampai menjadi negara singapura. Diceritakan era perjuangan pasca perang sampai menjadi bandar global yang saat ini.

Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju lokasi National Library Board Singapore. Saya sangat takjub dengan perpustakaan nasional Singapura ini, begitu nyaman dan bau "sains" nya itu tercium banget. Semoga perpustakaan di Indonesia akan meniru perpustakaan nasional ini.  The National Library Board of Singapore berdiri sejak 1958. Terdapat 26 cabang perpustakaan di Singapura yang berlokasi di pusat perbelanjaan. The National Library Board of Singapore terdiri dari 13 lantai yang berisikan koleksi. Lantai ke 5 memuat sejarah dari The National Library. Lantai 7 memuat koleksi bisnis, sains dan teknologi. Lantai 8 memuat koleksi seni, sosial sains dan kemanusiaan. Lantai 9 memuat koleksi bangsa Cina, Malaysia, dan India. Lantai 10 memuat galeri perpustakaan. Lantai 11 memuat koleksi singapura dan Asia Tenggara. Lantai 13 memuat koleksi langka. Setiap pemustaka tidak diperkenankan untuk membawa pulang koleksi yang dipinjam. Proses sitasi dapat dilakukan di dalam ruang baca perpustakaan. Setiap pemustaka dapat memfotocopy koleksi yang di pinjam hanya pada bagian abstrak/halaman yang diinginkan, tidak diperbolehkan mengcopy keseluruhan koleksi.

  

Kami menyantap makan siang di sebuah restoran halal di kota Singapura, saya lupa apa nama restorannya. Setelah makan siang, kami bersiap menuju destinasi selanjutnya yaitu Merlion Park. Tidak sah kalau ke Singapura tidak mengunjungi tempat yang satu ini. Konon, merlion park ini adalah patung berkepala singa dan berbadan ikan, sampai saat ini menjadi maskot negara Singapura. Merlion park ini dibuka selama 24 jam dan tidak dikenakan biaya bagi siapapun yang akan berkunjung. Suasana di Merlion park cukup sejuk dan kita juga dapat menikmati udara sungai yang berada di sekeliling merlion park.

Tak ingin kehilangan momentum yang jarang ini, saya melanjutkan selfie di depan Esplanade. Esplanade merupakan pusat seni, dengan bentuk atap yang unik berbentuk buah durian. Akan tetapi, saya tidak mengunjungi tempat tersebut, walaupun esplanade berdekatan dengan merlion park. Selfie selanjutnya saya lakukan di depan Marina Bay Sands. Saya hanya berfoto dengan latar belakang marina bay sands karena memang saya pun tidak mengunjunginya. Bentuk marina bay sands ini sangat unik karena tiga gedung utamanya dihubungkan dengan bangunan berbentuk kapal diatasnya. Konon, menurut cerita pemandu wisata, bahwa bangunan yang berbentuk kapal di atas tiga gedung tersebut terdapat kolam renang yang sangat panjang.

Tiba waktunya kami melakukan ibadah sholat, sepanjang perjalanan menuju tempat ibadah, kami melewati "Orchard Road". Menurut pemandu wisata, bahwa Orchard road ini adalah tempat berbelanja seperti Mal Summarecon  di Bekasi. Setelah melaksanakan sholat akhirnya kami berbelanja di "Bugis street". Lumayan harga barang di bugis street cukup murah seperti di pedagang kaki lima di Indonesia. Akan tetapi jangan lupa yah belanjanya pake dolar. The universal studios merupakan destinasi terakhir kami di Singapura. Tak banyak yang saya lakukan di sana selain berselfie ria. Suasana di sana sangat padat di kunjungi wisatawan seperti suasana hari raya saja. Menurut cerita pemandu wisata, universal studios mirip Dufan di Indonesia. Akan tetapi, harga tiket masuknya cukup mahal apalagi jika berbarengan dengan hari libur atau akhir pekan. Lumayan, bisa berfoto saja sudah senang. Lain kali kalau ada rizki, bisa menikmati beragam permainan di sana. 

Universal Studios

Perjalanan ini saya lakukan dalam waktu satu hari. Cukup melelahkan tapi menyenangkan. Setelah sampai di pelabuhan Singapura. Kok saya rasanya laper banget yah dan akhirnya saya makan mie instan (duh jauh jauh ke Singapura makan mie instan lagi)...

Bloggers...ini setitik pengalaman travelling saya, mudah-mudahan bermanfaat dan sampai berjumpa lagi di Singapura dengan lokasi travelling yang berbeda.

Salam,