Sitophilus
zeamais
S. zeamais Motsch,
dikenal sebagai maize weevil
atau kumbang bubuk jagung. Serangga ini mengalami
metamorfosis sempurna dan merupakan serangga yang bersifat polifag. Selain
menyerang jagung, serangga ini juga dapat menyerang beras, gandum, kacang tanah, kacang kapri,
kedelai, kelapa, dan jambu mete. S. zeamais lebih
menyukai jagung dan beras.
Klasifikasi
dari S. zeamais menurut CABI (2016)
adalah sebagai berikut :
Domain: Eukaryota
Kingdom: Metazoa
Filum: Arthropoda
Subfilum: Uniramia
Kelas: Insecta
Ordo: Coleoptera
Famili: Dryophthoridae
Genus:
Sitophilus
Spesies: Sitophilus
zeamais
Hama
tersebut merusak biji jagung dalam penyimpanan dan juga menyerang tongkol
jagung di pertanaman. Kumbang
mempunyai 4 bercak kuning yang besar pada
permukaan sayap depannya. Kumbang
meletakkan telur satu per satu pada lubang gerekan, kemudian lubang ditutup
kembali dengan zat seperti gelatin yang berfungsi sebagai sumbat telur atau egg plug. Keperidian
imago berkisar antara 300-400 butir telur; stadia telur kurang lebih 6 hari
pada suhu 25 °C. Telur menetas menjadi larva, kemudian menggerek
biji dan hidup dalam liang gerek yang semakin besar, sesuai dengan perkembangan
larvanya. Larva terdiri atas empat instar, dengan umur kurang lebih 20 hari
pada suhu 25 °C dan kelembaban nisbi 70%. Pupa terbentuk di dalam biji dengan cara
membentuk ruang pupa dengan mengekskresikan cairan pada dinding liang gerek.
Stadium pupa
berkisar antara 5-8 hari. Imago yang terbentuk berada di dalam biji selama
beberapa hari sebelum membuat lubang keluar dengan mulut melalui perikarp.
Siklus hidupnya berkisar antara 30-45 hari pada kondisi suhu optimum 29 °C, kadar air biji 14% dan kelembaban nisbi 70%. Perkembangan populasi
sangat cepat bila kadar air bahan pada saat disimpan di atas 15%. Pada populasi
yang tinggi, kumbang bubuk cenderung berpencar. Imago dapat bertahan hidup
cukup lama yaitu 3-5 bulan jika tersedia makanan dan sekitar 36 hari tanpa
makan.
No comments:
Post a Comment