Kenangan Sanur

“Menulis adalah obat. Obat disaat kangen dengan suatu momen, maka bacalah tulisan, niscaya kangen itu akan terobati“.

Saya akan menuliskan sebuah momen, tahun 2014. Momen itu spesial karena bersama suami. Sesama aparatur sipil negara dalam satu instansi Kementerian Pertanian, ternyata ada momen yang tak terlupakan bagi saya dan suami yaitu disaat melaksanakan tugas dalam suatu kegiatan.

Saat itu, suami bertugas di Manado dan saya bertugas di Bekasi. Kami bertemu di Denpasar Bali dalam suatu momen yang sangat berharga. Tiga hari kami bersama! Nasib pejuang LDR. Hehe…

Bertempat di Swiss-Belresort Watu Jimbar Sanur Bali segala aktivitas dilakukan. Sesampainya di hotel, kami langsung melaporkan bahwa kami adalah pasangan suami istri sehingga kami minta disatukan dalam satu kamar. 

Ah, romantis hari pertama dalam satu kamar. Bahagia menyelimuti kami. Bersyukur kepada Allah karena masih memberikan nikmat dan rezekinya kepada kami sehingga dapat berkumpul hari itu.

Hari kedua. Kami sarapan tepat didepan kolam renang. Restoran tepat disamping kolam renang. View terlihat sangat cantik. Sarapan usai dan sang suami tanpa pikir panjang langsung mengambil kamera dan menyuruh saya berfose ala artis Bollywood. Geli ih, kalau ingat momen itu. Cekrek, terciptalah berbagai style arahan fotografer Heri Ahmadi. Masya Allah.









Hari ketiga. Acara pro nature, merupakan outbound pantai, dipantai Sanur Bali. Saat itu, saya dan suami mengenakan kaos putih yang telah diberikan panitia penyelenggara. Tak mau ketinggalan momen. Selesai sarapan. Suami langsung menyuruh saya bergaya kembali. Cekrek, jadilah foto berikut.







Pro nature selesai. Kaos yang kami kenakan penuh dengan pasir pantai. Acara berjalan dengan seru dan semua happy menikmatinya. Tak mau kehilangan momen lagi, suami menyuruh saya kembali bergaya dan beragam foto dihasilkan.










The last. Sesampainya di hotel kami membersihkan diri dan bersiap menuju Jakardah. Lagi lagi, tak mau kehilangan momen. Detik terakhir menuju Bandara Ngurah Rai, suami menyuruh saya bergaya. Masya Allah, saya nurut saja yang diperintahkannya. Cekrek, jadilah…




Sebelum sampai bandara. Kami membeli oleh-oleh di toko Krisna. Cukup lama berada didalamnya, karena memang banyak yang dibeli sebagai buah tangan untuk keluarga. 

Subhanallah, momen yang jarang saya dapatkan selama ini. Hanya berdua. Ya kita berdua. Anak diantarareakan dulu di rumah neneknya. Tugas negara yambi second honeymoon. Alhamdulillah terimakasih Allah.




Tulisan ini  diikutsertakan dalam ODOP bersama Estrilook Community #Day2

Salam,

Comments