Hal yang Harus Diperhatikan dalam Desain Laboratorium Pendidikan, Ini Dia Garis Besarnya

Laboratorium berasal dari bahasa latin, yang artinya “tempat bekerja”. Laboratorium digunakan untuk kegiatan penelitian ilmiah. Laboratorium berupa gedung atau ruangan berisikan peralatan dan bahan tertentu, untuk kegiatan pengujian yang berdasarkan metode ilmiah.

Nah, pengujian akan dipercayai secara ilmiah apabila pengelolaan laboratorium berdasarkan standar yang telah ditetapkan. Desain laboratorium pendidikan yang baik, harus memperhatikan hal-hal berikut, ya :

1. Tata Ruang

Kamu harus perhatikan, bahwa laboratorium harus ditata sebaik mungkin. Bujur sangkar merupakan bentuk laboratorium yang ideal. Jarak antara narasumber dan peserta akan semakin dekat jika berada dalam ruangan berbentuk ini, sehingga interaksi antar keduanya akan lebih maksimal. 

Ukuran ruang praktikum, harus lebih besar dibandingkan ruang persiapan dan ruang penyimpanan. Selain itu, ruang laboratorium dilengkapi dengan ruang laboran, ruang administrasi, dan ruang kebersihan. 

Ruangan laboratorium harus mempunyai penerangan yang lebih besar dari ruang lainnya. Hal ini disebabkan, kegiatan yang dilakukan di dalam laboratorium adalah berupa kegiatan pengamatan sehingga memerlukan pencahayaan yang cukup. 

Setidaknya, gedung/ruang laboratorium memiliki jarak tertentu dengan gedung/ruang yang lain, agar mendapatkan penerangan yang baik. Sebaiknya, dibedakan antara pintu masuk dan pintu keluar, karena hal ini sangat membantu saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan demi kenyamanan pengguna laboratorium. 

2. Sarana Laboratorium

Aneka sarana yang harus dipersiapkan dengan baik seperti atap, dinding, lantai, meja, kursi, lemari, lampu, pendingan ruangan, wastafel, ventilasi, dan pembuangan limbah. Sarana tersebut harus memiliki spesifikasi yang jelas, ya. 

Atap, dinding, dan lantai harus memiliki konstruksi yang tepat dan sesuai standar sehingga laboratorium layak digunakan untuk kegiatan pengujian. 

Laboratorium dilengkapi dengan meja praktikum, meja persiapan, dan meja demonstrasi. Meja praktikum digunakan peserta saat praktikum berlangsung, meja ini dilengkapi dengan instalasi listrik. Meja persiapan digunakan oleh narasumber atau laboran untuk menyiapkan bahan dan alat yang akan digunakan praktikum. Meja demonstrasi digunakan narasumber untuk melakukan demonstrasi. Meja ini, biasanya berada didepan papan tulis.

Kursi dibagi menjadi dua, yaitu kursi untuk peserta dan kursi untuk narasumber. Kursi peserta, tidak memiliki sandaran punggung dan tangan. Kakinya terbuat dari besi dan tempat duduknya terbuat dari kayu. Kaki kursi diberikan pelapis sehingga tidak menimbulkan suara berisik dan tidak merusak lantai.

Lemari di laboratorium dibagi menjadi lemari alat, lemari bahan, lemari buku, lemari praktikan, dan lemari administrasi. Lemari alat digunakan untuk menyimpan alat-alat. Lemari ini terbuat dari bahan yang kokoh sehingga akan kuat saat menopang alat-alat yang disimpan. Pintu lemari alat terbuat dari kaca sehingga mudah terlihat yang ada didalamnya. Sebaiknya lemari alat terkunci sehingga menjamin keamanannya. 

Lemari bahan digunakan untuk menyimpan bahan-bahan. Lemari ini khusus untuk menyimpan bahan yang tidak berbahaya. Jika bahan berbahaya, maka harus disimpan diruangan khusus. Lemari ini berupa pintu geser, terbuat dari kaca, dan terkunci. 

Lemari buku digunakan untuk menyimpan buku pustaka laboratorium. Lemari ini berpintu kaca dan tidak terkunci sehingga peserta pendidikan dapat dengan mudah mengakses referensi yang dibutuhkan saat pembelajaran. 

Lemari praktikan atau biasa yang disebut loker digunakan peserta pendidikan untuk menyimpan tas. Lemari ini terletak di bagian pinggir depan atau belakang ruang praktikum. Lemari ini hanya berupa kotak bersekat tanpa pintu.

Lemari administrasi digunakan untuk menyimpan dokumen administrasi laboratorium. Lemari ini diletakkan di ruang penanggungjawab laboratorium dan terkunci.

3. Peralatan yang Terkalibrasi

Alat laboratorium secara umum dibagi menjadi dua,  yaitu alat-alat optik dan alat-alat gelas.  Alat optik harus ditempatkan pada kondisi yang tidak lembap dan kering. Mikroskop misalnya, harus di simpan pada lemari khusus yang dilengkapi dengan instalasi lampu sehingga dapat mengurangi kelempaban udara. Alat gelas disimpan dalam lemari khusus dalam kondisi bersih dan sudah disterilisasi. 

4. Keamanan Laboratorium

Keamanan laboratorium terkait dengan pembuangan limbah, instalasi listrik, instalasi gas, blower, dan ventilasi, pemadam kebakaran.

Pembuangan limbah terbagi menjadi pembuangan limbah berbahaya dan limbah tidak berbahaya. Limbah berbahaya dibuang ke tempat penampungan khusus, yang kemudian akan diproses lebih lanjut sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Limbah tidak berbahaya yang berupa cairan dapat langsung dibuang ke wastafel cuci piring dan limbah padat dapat langsung dibuang ke tempat sampah.

Instalasi listrik harus tertata dengan baik. Daya lsitrik yang terpasang harus besar sehingga dapat mencukupi semua kebutuhan alat-alat laboratorium yang memerlukan daya listrik yang besar. Instalasi listrik terpasang pada lantai, dinding, dan meja laboratorium, dan dilengkapi stabilizer. Pemeriksaan instalasi ini harus dilakukan secara periodik dan tercatat. 

Instalasi gas digunakan untuk percobaan yang menggunakan pemanas. Pipa instalasi gas dipasang pada lantai dan dinding laboratorium. Adanya instalasi ini maka diperlukan instalasi udara yang cukup untuk membuang kebocaran gas yang mungkin terjadi. Lubang pembuangan kebocoran gas harus dibawah dinding. 

Blower dan ventilasi dibuat dengan perencanaan yang matang. Blower dipasang pada ruang asam sehingga sisa gas berbahaya dapat langsung dibuang ke udara bebas. Laboratorium tidak membutuhkan ventilasi udara yang lebar sehingga tidak terjadi kontaminasi patogen dari luar. Ventilasi dibuat agar terjadi sirkulasi udara yang baik.

Pemadam kebakaran atau biasa disebut hidran, diletakkan disetiap sudut ruangan laboratorium. Hidran digunakan sebagai antisipasi awal jika terjadi insiden. 

Keamanan laboratorium akan terjaga jika para pengguna laboratorium mengetahui simbol-simbol bahaya, sumber-sumber bahaya, dan penggunaan peralatan keselamatan.

5. Organisasi Laboratorium

Laboratorium minimal memiliki penanggungjawab laboratorium dan laboran.  Penanggungjawab laboratorium bertugas mengkoordinir semua kegiatan laboratorium. Membuat program, jadwal pemakaian laboratorium, tata tertib laboratorium, mengajukan kebutuhan alat dan bahan, dan memantau inventarisasi alat dan bahan laboratorium.  

Laboran bertugas menyiapkan alat dan bahan, menginventarisasi alat dan bahan, memelihara dan merawat laboratorium sehingga bertanggungjwab terhadap kebersihan, keamanan, dan keindahan laboratorium.

6. Administrasi Laboratorium

Kelengkapan administrasi meliputi daftar inventarisasi alat dan bahan, surat masuk dan surat keluar, daftar kebutuhan alat dan bahan, daftar penggunaan alat dan bahan, daftar pengguna laboratorium, dan pelaporan. 

Jadi, jika kamu hendak mendesain laboratorium pendidikan, maka perhatikan hal-hal diatas, ya. Laboratorium yang terdesain dengan baik akan mendukung suksesnya pengujian dan menjamin terjaganya keamanan.


Tulisan ini diikutsertakan dalam ODOP bersama Estrilook Community #Day21

Salam,

Comments

  1. Masya Allah, hebat banget dirimu, Mbak.Saya buta banget deh soal lab begini...hiks. Sangat bermanfaat jadi bisa belajar...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, butuh waktu utk bisa sampai ke situ Mbak.

      Delete
  2. Akhirnyaaa bisa komen juga :)

    Keren Mbak infonya, memang ya segala sesuatu kudu ada SOP-nya biar hasilnya juga maksimal.Apalagi disain lab, pastinya gak bisa ngasal tanpa dasar ilmu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hore bisa comment *eh. Berhubungan dengan ilmu pasti jadi meski jaga keamanannya saat mendesain.

      Delete
  3. Duhhh terakhir masuk laboratorium pas SMA qiqiqiiiii.... Setelah itu nggak pernah meneliti lagi karena bidangnya bukan science

    ReplyDelete
  4. Laboratorium pendidikan udah selengkap ini belum, ya? Hehe ... sistem keamanan lab dan instalasi pengolahan limbah yang masih jadi pe er kayaknya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sangat fatal Mbak kalau limbah nggak dikelola dengan baik. PR nya segera diselesaikan ya Mbak, ckckck

      Delete
  5. laboratorium itu memang harus mengutamakan keamanan ya mb, kebayang kan dengan aneka bahan serta alat didalamnya, kalo gak terjamin safetynya bisa bahaya. tapi dari jaman sekolah dulu, aku paling gak mudeng segala pelajaran yang berhubungan sama lab itu, wkwkkw

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huahaaa, ya iyalah reporter, masa mudeng sama lab. Nggak apa-apa Mbak, tiap orang ada perannya masing-masing.

      Delete
  6. Akhirnya udah diubah kolom komentarnya mbak, dari kemarin saya mau komen tapi nggak bisa , mungkin karena kolom google+ error kali ya...

    Btw baru tahu ternyata lab itu nggak sembarang didesain ya Mbak, ada banyak poin yang harus diperhatikan, terutama segi keamanan itu emang perlu banget. Tata ruangnya juga. Bahkan sampai ada organisasinya. Kompleks deh😊 thanks for sharingnya, Mbak. Jadi nambah pengetahuan ttg lab setelah baca artikel ini.

    ReplyDelete
  7. Wah terakhir kapan yah ke lab, hehe kayaknya jaman SMP deh. Soalnya pas SMA aku anak IPS.
    Betul mbak selain peralatan lab, keamanan lab juga perlu di perhatikan deh kalo gak salah dulu pas SMP ada temen
    kesiram aer raksa gitu hmmm

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wow, mengerikan. Semoga nggak terulang lagi di masa skrg, ya.

      Delete
  8. jadi inget lab di kampus. sudah memenuhi standar ini semua sih. cuma ya gitu, ribet perawatannya karna cuma punya 1 laboran aja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berarti organisasinya perlu ditambah Mbak. Usulkan.

      Delete
  9. Good share Mbak.
    Sepakat jika Faktor keamanan/safety.. hal penting harus diperhatikan. Pengalaman saya..walau sdh ada warning ttg masalah ini, namun pengguna lab sering mengabaikan

    ReplyDelete
  10. Pengguna lab.nya kasih treatment ajja Mbak atau getok pake centong..he

    ReplyDelete
  11. Jadi inget zaman sma mb
    Sebagai anak ipa gaulny d lab hahah
    Sekarang dah lupa
    Ternyata emng lab itu pernak pernikny ribet y mba

    ReplyDelete

Post a Comment