Masa Kecil yang Sempurna

Masa kecil merupakan masa yang paling berkesan. Penuh dengan kenangan yang mengasyikkan dan selalu membawa kegembiraan. Masa kecil yang selalu saya ingat adalah saat berada di Sekolah Dasar, mungkin usia 6-12 tahun. 

Saya bersekolah di SDN Kali Abang Nangka 1 di Bekasi-Utara. Letak sekolah saya berada tidak jauh dari rumah sehingga kalau berangkat ke sekolah meski jalan kaki.

Saya paling malas kalau telat sampai di sekolah sehingga walaupun rumah dekat dengan sekolah maka selalu berangkat pagi-pagi, alhasil sampai sekolah belum banyak murid yang datang bahkan di kelas, saya adalah murid pertama yang datang.

Masih lekat dalam kenangan saat istirahat tiba, saya selalu memburu tukang mainan. Kalau teman yang lain memburu makanan tapi saya berbeda. Saya mengoleksi banyak pensil mekanik sehingga selalu menyisahkan uang untuk membeli pensil tersebut. Tak terhitung berapa jumlah beraneka macam pensil mekanik yang saya koleksi dengan beragam bentuk, gambar, dan warna. Posisi pensil-pensil tersebut bertahan sampai saya lulus kuliah, loh. Setelah itu, saya bagikan kepada keponakan yang masih bersekolah.

Sewaktu kecil, saya sering bermain masak-masakan, gobak sodor, karet, gambar-gambaran, bola bekel, bahkan main kelereng. Saya paling suka main masak-masakan. Ambil sayur bayam dari tanaman bayam yang tumbuh liar, masak telur, dan langsung bisa dimakan. Hahaha… terkadang suka dimarahin orangtua karena membuat berantakan minyak kelapa dan garam di dapur.

Terkadang, saya juga bermain di tempat yang cukup jauh dari rumah walau hanya sekedar jalan-jalan dengan teman. Apalagi kalau bulan Ramadhan, setiap habis sholat subuh meski jalan-jalan ke perumahan di sekitar rumah dan setelah itu kecapean, mengeluh kehausan, padahal posisi sedang puasa sehingga orangtua menyuruh tidur saja untuk menghilangkan rasa haus tersebut.

Hal yang paling unik di bulan Ramadhan adalah kami berlomba-lomba mengkhatamkan bacaan Al-Quran. Biasanya saya, adik, kakak, dan orangtua berlomba-lomba membaca Alquran saat bulan Ramadhan. Nggak ingin ketahuan sudah berapa banyak alquran yang dibaca, biasanya saya dan adik membaca Alquran di ruang yang berbeda biar nggak ketahuan dan nggak kalah banyak bacanya.

Saya juga mengikuti pengajian di malam hari. Tepatnya dirumah saya sendiri. Kakak saya yang mengajar. Seru sewaktu mengaji. Teman-teman pengajian saya adalah teman sekitar rumah yang berasal dari berbagai suku jadi kalau ngaji suka becanda-becanda sambil ngomong menggunakan bahasa daerah. Setiap selesai sholat magrib, kami langsung berkumpul. Banyak sekali ilmu yang saya dapatkan dari pengajian. Mulai dari ilmu agama sampai lagu-lagu islami. Malah saya sempat mengoleksi lagu-lagu tersebut dalam satu buku tapi sekarang entah kemana yah buku tersebut, padahal berharga banget lagu-lagunya, mengedukasi dan mengajarkan akhlaqul karimah. Mungkin saat ini saya masih hafal beberapa lagu yang pernah diajarkan sewaktu pengajian dulu.

Saat libur sekolah. Biasanya saya main di rumah tetangga yang agak jauh dari rumah. Main boneka-bonekaan sampai masak-masakan. Terkadang, sore hari baru pulang ke rumah padahal perginya dari pagi hari. Tapi kalau weekend, biasanya rumah saya yang ramai dikunjungi tetangga-tetangga karena rumah saya satu-satunya yang memiliki tv dengan banyak channel sehingga Minggu pagi adalah Minggu yang seru untuk menonton TV.

Kalau musim tahun ajaran baru, biasanya saya, adik, dan kakak pergi berbelanja perlengkapan sekolah. Mulai dari tas, sepatu, dan peralatan tulis. Meski belanjanya di Pasar Baru Bekasi. Setelah berbelanja biasanya kami makan bakso di sekitar pasar. 

Kalau mau diceritakan. Banyak sekali pengalaman seru saya saat masa kecil. Menyenangkan dan mengasyikkan. Kalau di pikir kok sempurna banget  yah masa kecil saya, penuh dengan pembelajaran yang diiringi keceriaan. Alhamdulillah…



@bloggerperempuan
#bloggerperempuan
#BPNDay25Challenge2018

Salam,

Comments