Ada Kisah Takjub dan Mistis Bermalam Disini

Sepanjang tahun 2018 cukup banyak bermalam di luar rumah. Pastinya karena tugas negara sehingga bermalam dibeberapa penginapan di luar kota Bekasi. Kesannya cukup beragam, mulai dari yang takjub banget sampai yang bikin bulu kuduk merinding. Nah, saya akan review kondisi kamarnya, review ini berdasarkan pengalaman saya saja yah, nggak ada maksud apapun dibaliknya, cuma mau mengabadikan karena akan teringat seumur hidup saya. Kuy simak…

1. Grand Hatika Hotel Belitung

Pertama kali masuk kamar, hawanya biasa saja. Nggak banyak yang berbeda dengan hotel-hotel yang pernah saya kunjungi. Style lemari, kasur, lampu kamar cukup elegant, cocok untuk para pejabat. Hiasan dinding tidak terlalu banyak dan meja kerja terlalu besar untuk ukuran body saya. Kamar mandi cukup luas dengan dinding kaca sebagai pemisah antara tempat mandi dan westafel. Kondusif deh kalau bermalam di hotel ini.

2. Hotel Arjuna Yogyakarta

Aura etnik dari suku jawa tercium saat masuk kamar. Tempo hari saya menempati superior room dengan double bed. Seingat saya, tak ada satupun hiasan pada dinding kamar. Sederhana dan istimewa. Lantai clear dan berasa dingin kalau menginjaknya. Meja kerja pas banget untuk ukuran body saya, small. Area kamar mandi juga cukup terjaga sanitasinya terlihat bersih dan nyaman. Akan tetapi, saat saya sendirian dikamar, berasa merinding, kok kalau lihat gorden jendela kayak ada yang aneh, nggak tahu kenapa, akhirnya saya memutuskan untuk menyalakan televisi saat malam hari dan  jadilah benda tersebut menonton saya disaat saya tidur. 

3. POP Hotel Sangaji Yogyakarta

Minimalis. Ukuran kamar berasa ngepas dibadan saya. Warna warni membuat suasana ceria. Lampu kamar imut-imut disandingkan dengan air mineral ukuran kecil dengan tutup warna pink. Ahay, baru pertama saya temukan kemasan air mineral seperti ini. Bentuk kamar mandi unik seperti setengah tabung, duh berasa nggak bisa gerak ketika berada didalamnya. Suasana ceria membuat nyaman untuk beristirahat.

4. Sahid Batam Center Hotel

Saya menempati kamar ini berdua dengan peserta lainnya. Saat masuk ke dalam kamar, berasa kok kamarnya kayak remang-remang yah padahal semua lampu sudah dinyalakan. Tak banyak hiasan pada dinding kamar. Meja kerja minimalis dengan televisi terpasang gagah di dinding. Yang bikin horor adalah kamar mandinya. Kok berasa dag dig dug saat berada di kamar mandi. Bulu kuduk merinding dan nggak betah banget kalau berada didalamnya. Saya perhatikan, mulai dari westafel sampai cermin bergaya classic sehingga kok seperti merasa ada di zaman old. Memang sih pencahayaan kamar mandi kurang terang sehingga mendukung kondisi tersebut, makanya saya nggak berlama-lama di dalam kamar mandi. Durasi mandi secepat kilat dan kalau sudah keluar kamar mandi seperti kembali happy. Ah, aneh. Wallahu’alam.

5. Swiss Belhotel Harbour Bay Batam

Hotel paling keren dan amazing. Ah, gimana nggak? Lantainya saja dilapisi karpet bikin suasana hangat. Dekorasi dindingnya elegant banget. Lemarinya mantap dan meja kerjanya bikin saya bengong. Tahu nggak arti bengong? Bengong itu artinya bingung karena takjub. Gimana nggak? Meja kerjanya top markotop kayaknya meja kerja pejabat-pejabat di televisi. Saya saja sempat ngelus-ngelus tuh meja kerja, keren ih. Kamar mandi juga cihuy. Luas dan peralatan mandinya lengkap sampai body lotion juga disediakan. Nggak rugi deh bermalam di hotel ini. Apalagi saya nggak rugi banget karena negara yang bayarin. Terimakasih Negara. Hahaha…Sungguh pengalaman yang paling berkesan bermalam di hotel ini. Suasana happy membawa saya ingin berlama-lama di hotel ini. 

6. Amaris Padjajaran Hotel Bogor

Deg-degan kalau ingat hotel ini, padahal saya sudah beberapa kali bermalam di hotel ini. Mungkin karena saat itu saya bermalam sendirian yah di kamar tersebut. Sebenarnya saya suka dengan hotel Amaris. Style minimalis dan pencahayaan kamar yang terang bikin saya sreg kalau bermalam di hotel ini. Tapi nggak tahu kenapa yah, sewaktu saya menginap di hotel ini, tiap malamnya saya bermimpi. Mimpinya sih nggak buruk hanya berasa seperti kenyataan, berasa kayak kita lagi didunia offline

Malam pertama, saya tertidur karena kecapean. Kondisi televisi memang menyala karena kalau mati saya nggak akan bisa tidur. Saya mimpi. Mimpi seperti berada dalam suatu area dimana orang-orang didalamnya sedang berdemonstrasi tapi kok saya nggak lihat wajahnya sama sekali hanya terdengar suara riuh orang berlari kesana kesini, gaduh, dan seakan saya berada didalam kegaduhan tersebut. Sampai akhirnya saya terbangun terkaget-kaget seperti sedang dikejar-kejar oleh seseorang. Duh, tiba-tiba saya terbangun karena kaget seperti ada yang membangungkan, saya langsung istigfar. Berasa iseng dan merinding seperti saya berada di dunia nyata bukan bermimpi, selepas mimpi saya merasa kecapean dan ngos-ngosan nggak karuan. Melihat sekeliling kamar kok sepi nggak ada kegaduhan sama sekali. Ternyata jam baru menunjukkan angka 23.11 WIB.

Malam kedua, saya pun tertidur dan saya bermimpi lagi. Kalau ini ceritanya saya mimpi bertemu dengan makhluk gaib dan dia menarik-narik saya. Tangan kiri ditarik oleh makhluk tersebut dan tangan kanan ada juga yang menarik tapi nggak tahu siapa. Wajahnya tidak terlihat oleh saya hanya tangannya yang menarik-narik. Ups, terbangun dan langsung membaca ayat kursi. Duh, mimpinya bikin saya horor sendirian dikamar.

Belajar dari mimpi-mimpi tersebut, rasanya ada yang aneh juga. Padahal sebelumnya saya itu nggak pernah mimpi. Malah saya itu orang yang paling jarang mimpi disaat tidur. Wallahu'alam.

7. Komplek Surya PPMKP Ciawi Bogor

Sebenarnya saya hanya satu malam menginap disini. Dapat kamar dengan double bed tapi saya sendirian menempatinya. Kamar disini memang terkesan sudah old, tercium dari auranya, classic dan dan sepertinya perlu direnovasi mulai dari meja kerja sampai peralatan tidurnya. Masih layak pakai sih tapi kalau bisa dikondusifkan agar suasana kamar menjadi ceria. 

Saya mimpi. Saya melihat seorang nenek-nenek sedang ngesot dilantai keluar dari kamar mandi. Orang-orang yang berada dalam kamar itu teriak-teriak sejadinya, ketakutan. Tapi anehnya, posisi saya dalam mimpi tersebut sedang berada di luar kamar sehingga saya melihat mereka yang teriak-teriak ketakutan di dalam kamar. Saya terbangun dan istigfar. Horor mau masuk kamar mandi, khawatir kalau memang nenek-nenek itu berada didalam kamar mandi.  Akhirnya, saya pakai jurus seribu kilat saat mandi karena masih deg degan teringat mimpi semalam.

8. Hotel Permata Bogor

Hotel caem. Grade dua. Walau tak secantik hotel tetangga tapi saya nyaman banget berada di hotel ini. Saya menempati kamar itu sendiri karena nggak ada temannya. Style kamar modern, suasana bersahabat dan damai. Dinding kamar tak banyak hiasan. Kursi dan meja kerja pas untuk saya. Kamar mandinya saya suka, clear dan pencahayaan mantap bikin tenang berada didalamnya. Kalau ke Bogor, bermalam dihotel ini saja yah! He..

9. Batiqa Hotel Palembang

Hanya satu malam menempati kamar hotel. Lelah membuat saya langsung terlelap damai tidur didalamnya. Seperti kebanyakan hotel. Hotel ini bergaya modern. Tak banyak aksesoris menghiasinya. Rapi dan membawa suasana hangat. Ketika terbangun tenyata sudah adzan subuh sehingga saya langsung menunaikan sholat subuh dan bersiap kembali ke Jakardah. 

10. Mirah Hotel Banyuwangi

Ampun deh. Banyak sekali patung disekeliling hotel. Kamar berjajar seperti kontarakan. Hahaha… tapi kontrakan yang ini syantik dan asri. Depan kamar terdapat teras dilengkapi kursi tamu. Saat berada di halaman depan kamar, saya merinding, nggak tahu kenapa, apalagi saat keluar makan malam, duh kok yah auranya ngga enak banget dan bikin bulu kuduk berdiri, tapi saat memasuki kamar dengan mengucap salam dan membaca basmallah, suasana langsung hangat. Kamar cukup luas dengan satu hiasan dinding tepat berada di atas kasur. Lemari dan meja kerja cukup lah buat saya sendiri. Uniknya, kamar mandi berbentuk memanjang dan itu membuat suasana menjadi nyaman. Pencahayaan kamar mandi patut diacungi jempol. 

11. Hotel Santika Bengkulu

Hotel terakhir tempat saya bermalam di sepanjang tahun 2018. Seperti kebanyakan hotel, gaya modern ditonjolkan dalam balutan hiasan dinding yang smoot dan girly. Saya suka sekali dengan hiasan yang berada tepat diatas kasur. Ah, cantik! Suasana kamar jadi nyaman dan rasanya betah berlama-lama didalamnya. Lemari dan meja kerja pas untuk ukuran saya. Kamar mandi clear dengan pencahayaan yang cukup. Lengkap, lho, fasilitas dikamar ini. Mulai dari menu makanan sampai kuesioner pelanggan. Lain kali kalau ke Bengkulu, menginap disini.

Itulah sekilas review dari saya, pengalaman yang tak terlupakan. Lain kali kalau mau bermalam di suatu hotel usahakan berdua dengan teman lainnya. Kalau terpaksa meski sendirian yah mau gimana lagi. Berdoa dan dzikir sebelum tidur rasanya tepat untuk dilakukan. 



Salam,

Comments