Hai dears,
Pernah dengar ga nama “Balai
Penelitian Tanaman Serelia (Balitsereal)” yang berlokasi di Jl. Dr. Ratulangi
274, Maros, Sulawesi Selatan.
Tanggal 13 Oktober 2016, saya dan
dua orang teman saya berkesempatan melakukan study banding. Saat itu,
penelitian yang kami lakukan terkait perlakuan fumigasi sulfuryl fluoride pada
benih jagung.
Nah, dalam rangka pendalaman penelitian yang telah kami lakukan
maka diperlukan konfirmasi ditingkat lapangan guna mendapatkan gambaran empirik
hasil penelitian yang dilakukan sehingga dapat terimplementasikan dengan baik dan
berdaya guna.
Sesampainya disana, kami langsung
disuguhkan dengan pertanaman jagung yang cukup luas. Baik tanaman didalam
greenhouse maupun dilapangan. Selain itu, kami juga melihat pertanaman sorghum loh. Ga yangka bisa ketemu tanaman sorgum, kirain harus ke Eropa baru bisa ketemu tanaman sorgum, disini juga ada.
Kami langsung melakukan diskusi
terkait maksud study banding ini. Ketua tim, Ibu Leny Panjaitan memaparkan
hasil penelitian yang telah kami hasilkan dan disambut baik oleh para peneliti
di Balitsereal. Setelah kami memaparkan, mereka pun menginformasikan terkait perlakuan yang pernah dilakukan untuk mengatasi hama dan penyakit pada tanaman jagung.
Sesi selanjutnya, kami meninjau
pertanaman jagung di greenhouse. Kami melakukan pengamatan terhadap spot-spot
tamanan jagung yang sedang diuji ketahanannya terhadap penyakit tanaman tertentu seperti penyakit
bulai.
Selain pertanaman jagung, kami juga
melihat pertanaman sorgum. Akhirnya saya dapat melihat tanaman sorgum setelah
sekian lama membayangkan bagaimana bentuk tanaman sorgum walau
bukan di daerah asal sorgum itu dibudidayakan secara komersial.
Tahu ga dears? Balitsereal telah
menghasilkan banyak produk loh, diantaranya jagung protein tinggi, jagung kaya
vitamin A, jagung ungu, dan jagung pulut/ketan.
Jagung protein tinggi kaya akan
asam amino esensial yaitu lisin dan triftofan. Kadar lisin mencapai 0.52% dan
triftofan mencapai 0.11% lebih besar dari jagung biasa yang kadarnya hanya
0.29% dan 0.058%. Jagung tinggi protein ini bisa dimanfaatkan sebagai subsitusi
pakan tinggi protein seperti bungkil kedelai dan tepung ikan yang sampai saat
ini masih diimpor untuk pakan ternak.
Jagung kaya vitamin A. Produksi jagung ini dilatarbelakangi
defisiensi vitamin A menjadi momok pada anak-anak dan ibu hamil di wilayah Asia
Tenggara dan Afrika. Jagung ini memiliki kandungan beta karoten tinggi yaitu
0.105 ppm lebih tinggi dibandingkan dengan jagung biasa 0.048 ppm. Diharapkan kehadiran jagung ini memberikan
kontribusi pemenuhan gizi masyarakat yang mudah, murah, dan enak.
Jagung ungu memiliki biji yang
berwarna ungu. Warna ungu disebabkan tingginya kandungan antosianin. Antosianin
bersifat antioksidan yang mencegah terjadinya penyakit penyumbatan pembuluh
darah, melindungi lambung dari kerusakan, menghambat sel tumor, mencegah
obesitas, meningkatkan kemampuan memori otak, dan menangkal radikal bebas.
Jagung pulutan/ketan memiliki
citarasa yang enak, gurih, pulen, dan lembut. Jagung ini banyak dicari
konsumen dan industri. Jagung ini
mengandung amilopektin yang tinggi mencapai 90%. Kreasi baru makanan berbasis
jagung pulut bermunculan termasuk beras jagung instan dan bubur jagung instan.
Sesaat kami akan
meninggalkan Balitsereal. Saya menemukan beberapa jagung sedang dijemur dibawah sinar matahari, cukup unik menurut
saya karena memiliki warna yang mencolok. Wow, mantap juga nih warna jagung
“Jagung Hibrida juga” ternyata.
Seru juga yah membicarakan perjagungan ini, tapi jujur saja, sayapun belum pernah makan salah satu jagung yang saya sebutkan diatas. Semoga market jagung tersebut akan semakin luas sehingga bisa kita temui dimanapun kita berdomisili.
Referensi :
[BALITSEREAL]. 2018. Produk. Balai
Penelitian Tanaman Serealia, Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian. http://balitsereal.litbang.pertanian.go.id/. Diakses 4 November 2018.
Salam,
Comments
Post a Comment