Kota Nyiur Melambai

Masih terkenang sampai saat ini, kota itu, kota yang punya julukan nyiur melambai. Secara geografis, kota itu berada di provinsi Sulawesi Utara. Tak menyangka, bisa yah saya ke kota tersebut.

Manado. Kota dengan sejuta pohon kelapa, dimana-mana meski terlihat pohon kelapa bertengger dengan kokohnya. Selain itu, tanaman jagungpun banyak terlihat baik di perkebunan atau pekarangan rumah. 

Saya berkunjung ke Manado kurang lebih selama 4 hari. Dalam 4 hari tersebut, saya punya beberapa cerita mengenang kota Manado. 

Saat pesawat kami hendak landing, puluhan pohon kelapa menyambut kami dengan melambaikan tangannya dari daratan. Wuh, bahagia dan senang liatnya.

Saya lupa, nama hotel tempat kami menginap. Seingat saya, hotel tersebut cukup mewah, dapat dilihat dari ukuran kamar dan fasilitasnya. Yang paling saya suka dari hotel tersebut adalah menu sarapan paginya selalu tersedia telur setengah matang. Entah kenapa yah, rasa telur setengah matang di hotel ini cukup menggigit dan nggak ada bau amisnya. 

Selain itu, tiap kali melintasi jalan raya. Saya selalu melihat deretan gereja nan apik dan megah. Berbagai bentuk gereja dan ukirannya menambah kemewahannya dan saya semakin memperhatikan satu per satu bangunan gereja-gereja tersebut dari jalan yang saya lintasi, wow luar biasa cantik dan elegan motif bangunannya. Tiap kali memandangnya, mata saya terbelalak.

Malam harinya, kami makan malam di sebuah restoran yang cukup besar dengan lokasi ditepi pantai. Suasannya romantis banget serasa didalam surga. Sesekali terdengar sedikit deburan ombak yang membuat hati ini makin membeku kedinginan. 



Setelah makan malam, kami langsung berjalan-jalan ke sebuah lokasi, yang saya sendiri lupa namanya. Suasanya meriah banget karena memang saat itu bulan Desember sehingga suasana antusias menyambut natal sangat terasa di kota ini. 


Siang hari, kami mencari kuliner khas Manado yaitu bubur Manado. Oala, ternyata ini toh namanya bubur Manado yang terkenal itu. Rasa sudah ok tapi kurang pas kalau sudah sampai lidah saya. He...

Beberapa hal yang menurut saya unik di kota ini. Pertama, tiap kali makan, baik makan siang atau malam meski disuguhkan air kelapa bulat dan bakwan jagung, wah senangnya karena memang saya sangat menyukai air kelapa dan bakwan jagung. Bahkan, saat mendapatkan menu makan siang di pesawat, tak lain salah satu menunya adalah bakwan jagung. Kedua, tiap kali saya berada dipinggir jalan, tiba-tiba terdengar suara musik yang sangat keras dari dalam angkutan umum, entah maksudnya apa tapi yang pasti saya selalu dikejutkan dari suara musik tersebut. Ketiga, rumah makan atau restoran siap saji justru semakin larut malam akan semakin ramai bahkan saya melihat anak-anak yang ikut bersama orang tuanya makan malam jam 24.05 WIB. Keempat, jam berapapun kita melintas di kota ini, suasana aman dan tenang begitu terasa. So, jika ada kesempatan bertravelling maka Manado bisa djadikan salah satu destinasi.

Semoga suatu saat bisa ke kota ini lagi yah, kangen dengan air kelapa dan bakwan jagungnya.

Salam,

Comments