Badan Tenaga Nuklir Nasional

Hari itu hari yang menyenangkan, mengapa? karena saya berkesempatan kembali melakukan  tugas di Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, Badan Tenaga Nuklir Nasional (PAIR-BATAN). Yap, Kamis, 8 November 2018, saya mendatangai lokasi ini untuk melakukan perlakuan iradiasi terhadap lalat buah Bactrocera papayae pada buah naga. Perlakuan iradiasi ini merupakan salah satu perlakuan karantina loh, sehingga perlu diuji keefektifannya.

PAIR-BATAN ini berlokasi di Jl. Lebak Bulus Raya No. 49, Jakarta Selatan. Setelah kami sampai di depan gerbang masuk, kami langsung disambut dengan anjing pelacak. Saya turun untuk melaporkan ke bagian security dan beberapa detik mobil yang kami kendarai dicheck dengan detektor. Alhamdulillah kami lulus sensor....




Saya dan teman berhenti tepat diruang gamma iradiator karena memang buah naga yang kami bawa akan dilakukan iradiasi sinar gamma. Kami, memasukkan satu persatu toples berisi buah naga ke dalam ruang iradiator dan setelah dua jam berlalu akhirnya selesai semua perlakuan iradiasi pada buah naga. Mengapa kami mengiradiasi buah naga? karena kami ingin mengetahui kalau lalat buah yang telah kami infestasikan ke dalam buah naga akan mati jika terpapar radiasi. 

Tepat didepan ruang iradiator, saya melihat tulisan "Awas Bahaya Radiasi", saya ngeri juga sih membacanya. Khawatir terpapar radiasi nanti gen kita jadi mutasi dah berubah jadi monster yang jahat...Wkwk, efek kebanyakan nonton film.


Dears, perlu diperhatikan yah. Efek radiasi pada manusia ada 2 kemungkinan nih yaitu bereaksi dengan tubuh atau hanya melewatinya saja. Semua radiasi yang terserap dalam jaringan biologis akan muncul sebagai panas dan ini merupakan awal dari perubahan kimiawi selanjutnya akan menimbulkan efek biologis yang merugikan.

Setidaknya ada dua cara bagaimana radiasi dapat mengakibatkan kerusakan pada sel. Pertama, radiasi dapat mengionisasi langsung molekul DNA sehingga terjadi perubahan kimiawi pada DNA. Kedua, perubahan kimiawi pada DNA terjadi secara tidak langsung, yaitu jika DNA berinteraksi dengan radikal bebas, terjadi perubahan kimiawi pada DNA tersebut, menyebabkan efek biologis yang merugikan, misalnya kelainan genetik atau kanker.

Pada dosis rendah, sel dapat memulihkan dirinya sendiri dengan cepat. Pada dosis tinggi, kemungkinan sel tidak dapat memulihkan dirinya sendiri sehingga akan mengalami kerusakan permanen atau mati. Sel yang mati relatif tidak berbahaya nanti akan diganti dengan sel baru sedangkan sel yang mengalami kerusakan permanen akan menjadi sel abnormal sehingga meningkatkan terjadinya kanker pada manusia. 

Petugas radiator juga diberikan alat pendeteksi radiasi loh dears, namanya TLD detektor. Alat ini dipakai dengan cara dikalungkan pada leher, semakin banyak paparan radiasinya maka alat tersebut akan semakin berwarna hitam. Jadi ga perlu khawatir yah, semua ruangan dan petugas yang melakukan iradiasi telah mengikuti standar operasional prosedur yang lengkap sehingga keamanan lingkungan akan tetap terjaga.

Petugas radiator, Bapak Bonang

Perlu diketahui, PAIR-BATAN juga menerima jasa layanan seperti jasa iradiasi, jasa penyiapan sampel dan analisis, jasa konsultasi, jasa pelayanan teknis uji tidak merusak, dan  penjualan produk teknologi nuklir.

Sedikit banyak jadi tahu yah mengenai iradiasi ini, so berhati-hati jika berada pada lokasi yang punya paparan iradiasi.

Referensi :
[PAIR-BATAN]. 2018. Efek radiasi terhadap manusia. Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi Badan Tenaga Nuklir nasional. http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/2-3.htm. Diakses 12 November 2018.

[PAIR-BATAN]. 2018. Layanan. Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi Badan Tenaga Nuklir nasional. http://www.batan.go.id/index.php/id/jasa-layanan-pair. Diakses 12 November 2018.

Salam,

Comments