Thrips parvispinus Karny


Thrips parvispinus Karny

Salbiah
Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian

Nama Ilmiah : Thrips parvispinus Karny

Nama Umum : Thrips Tembakau

Nama Ilmiah Lainnya :
Isoneurothrips parvispinus Karny 1922 : 106
Isoneurothrips jenseni Karny , 1925: 7
Isoneurothrips pallipes Moulton , 1928 : 296
Thrips ( Isoneurothrips ) taiwanus Takahashi , 1936: 440

Taksonomi :
Domain: Eukaryota
Kingdom: Metazoa
Filum: Arthropoda
Subfilum: Uniramia
Kelas: Insecta
Ordo: Thysanoptera
Famili: Thripidae
Genus: Thrips
Spesies: Thrips parvispinus

Deskripsi :
Thrips jantan dan betina pada umumnya bersayap. Tubuh berwarna coklat, bagian kepala dan thoraks lebih pucat dibandingkan warna abdomen dan tungkai pada umumnya berwarna kuning. Pada kepala terdapat sepasang antena yang terdiri atas tujuh ruas. Pada ruas kedua dan ketiga hamper semitri dan terdapat organ sensori yang berbentuk kerucut bercabang seperti garpu. Antena segmen ketiga berwarna kuning, demikian pula dengan segmen keempat dan kelima namun hanya tengahnya yang berwarna kuning. Antena segmen ketujuh berukuran sangat kecil. Oseli berwarna merah. Seta oseli satu tidak ada, seta oseli dua lebih pendek dibandingkan seta oseli tiga. Seta oseli tiga terletak pada bagian pinggir bagian depan segitiga oseli. Toraks memiliki dua pasang seta posteroangular yang panjang dan tiga pasang posteromarginal. Metanotum memiliki pola retikulasi seperti kotak dengan ukuran yang serupa. Tidak terdapat sensila kanfaniform dan memiliki mesofurka dengan spinula. Memiliki sepasang sayap berumbai. Panjang sayap lebih dari setengah panjang abdomenya. Sayap berwarna gelap atau transparan. Pangkal sayap berwarna pucat. Venasi pertama dan kedua sayap depan terdapat sederet seta yang lengkap. Abdomen terdiri atas sebelas ruas.Pada tergit delapan tidak terdapat comb (deretan mikrotrikhia).

Sebaran :
Daerah asal : Asia Tenggara
Sebaran : Thailand dan Malaya ke New Guinea dan Australia utara, juga Hawaii, Kepulauan Mikronesia, dan Yunani [Belum tercatat dari California].

Resiko : Thrips parvispinus sangat beresiko mengakibatkan kehilangan hasil. Kehilangan hasil akibat serangan hama ini pada bunga krisan mencapai 40% (Litbang, 2014). Pada adenium, thrips menyerang bunga yang masih kuncup akibatnya bunga gagal mengembang  dan menjadi kering.

Tanaman Inang :  Tanaman inang sangat polifagus. Beberapa tanaman yang menjadi inang Thrips  parvispinus diantaranya Capsicum (paprika), tanaman krisan, Carica papaya (pepaya), Citrullus lanatus (semangka), dan Solanum tuberosum (kentang).

Gejala : Bercak-bercak putih atau keperakan/kekuningan seperti perunggu terdapat pada permukaan bawah daun. Serangan hebat menyebabkan daun, pusuk serta tunas mengeriting/terpelintir berkerut, melengkung ke atas dantimbul benjolan seperti tumor.

Bio Ekologi : Makan dan berkembang biak di bunga dan daun muda.

Dampak : Kerusakan serius pada perkebunan pepaya (Carica papaya) di Hawaii, kerusakan pada berbagai tanaman pangan di Asia, juga untuk tanaman Gardenia rumah kaca di Yunani (Mound & Collins, 2000).

Prosedur Deteksi :
  • Gejala akibat serangan thrips berwarna keperak-perakan atau kecoklatan.
  • Ambil sampel media pembawa kemudian untuk menemukan telur maka media pembawa     amati di bawah mikroskop stereo.
  • Untuk menemukan larva dan imago maka amati dengan kaca pembesar atau mikroskop stereo.
  • Jika di temukan larva, pupa, atau imago masukan ke dalam botol vial.
  • Lakukan fiksasi dan identifikasi di laboratorium.

Prosedur Identifikasi Telur : 
  • Media pembawa di amati di bawah mikroskop stereo.
  • Bandingkan hasil pengamatan dengan deskripsi sebagai berikut : Telur berbentuk seperti ginjal dan telur berwarna kekuningan.

Prosedur Identifikasi Larva : 
  • Larva ukurannya sangat kecil.
  • Lakukan pengukuran panjang larva.
  • Amati warna dan bagian tubuh larva dengan menggunakan mikroskop pada perbesaran secara bertahap.
  • Bandingkan hasil pengamatan dengan deskripsi sebagai berikut : Larva instar 1 berwarna putih dan larva instar 2 berwarna kuning pucat dan aktif bergerak. ………………. (Gambar)

Prosedur Identifikasi Pupa :
  • Pupa Thrips parvispinus selalu berada pada media tanah.
  • Amati warna dan bentuk bagian tubuh pupa.
  • Pupa berwarna putih dan selalu diam.
  • Pupa tumbuh bakal sayap.

Prosedur Identifikasi Serangga Dewasa : 
  • Ambil preparat thrips yang telah dibuat.
  • Amati dibawah  mikroskop pada pembesaran secara bertahap.
  • Identifikasi dengan menggunakan kunci identifikasi sebagai berikut (Sartiami, D et all.) : Tubuh berwarna coklat, bagian kepala dan thoraks lebih pucat dibandingkan warna abdomen dan tungkai pada umumnya berwarna kuning. Pada kepala terdapat sepasang antena yang terdiri atas tujuh ruas. Pada ruas kedua dan ketiga hamper semitri dan terdapat organ sensori yang berbentuk kerucut bercabang seperti garp. Antena segmen ketiga berwarna kuning, demikian pula dengan segmen keempat dan kelima namun hanya tengahnya yang berwarna kuning. Antena segmen ketujuh berukuran sangat kecil. Oseli berwarna merah. Seta oseli satu tidak ada, seta oseli dua lebih pendek dibandingkan seta oseli tiga. Seta oseli tiga terletak pada bagian pinggir bagian depan segitiga oseli. Toraks memiliki dua pasang seta posteroangular yang panjang dan tiga pasang posteromarginal. Metanotum memiliki pola retikulasi seperti kotak dengan ukuran yang serupa. Tidak terdapat sensila kanfaniform dan memiliki mesofurka dengan spinula. Memiliki sepasang sayap berumbai. Panjang sayap lebih dari setengah panjang abdomenya. Sayap berwarna gelap atau transparan. Pangkal sayap berwarna pucat. Venasi pertama dan kedua sayap depan terdapat sederet seta yang lengkap. Abdomen terdiri atas sebelas ruas. Pada tergit delapan tidak terdapat comb (deretan mikrotrikhia)Pada bagian sisi tergit lima dan delapan terdapat ctenidia. Ctenidia pada tergit delapan terletak di belakang spirakel.

Kemiripan dengan Spesies Lain: T. parvispinus belum ditemukan di California. Hal ini dimasukkan di sini karena merupakan penjajah potensi daratan Amerika Serikat karena berlimpah di Hawaii. Ini adalah salah satu dari sekelompok kecil spesies Thrips Asia. Thrips orientalis mempunyai setae Discal pada sternites perut III sampai VI tetapi tidak pada sternite VII. Thrips adalah genus terbesar dan saat ini di seluruh dunia ada sekitar 285 spesies. Semua anggota genus kekurangan setae ocellar pada kepala, dan semua memiliki ctenidia pada tergite VIII posteromesad ke spirakel. Karakter lain, seperti jumlah segmen antennal, jumlah setae pada vena sayap depan, dan jumlah setae Discal pada sternites adalah variabel antara spesies ( Palmer, 1992; Mound & Masumoto, 2005 ).

Pengendalian : Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan perangkap berwarna, menggunakan pestisida sampai dengan perlakuan fumigasi.

Daftar Pustaka :
Sartiami, D et all. 2011. Thrips parvispinus Karny (Thysanoptera:Thripidae) pada tanaman cabai: perbedaan karakter morfologi pada tiga ketinggian tempat dalam Jurnal Entomologi Indonesia, September 2011.
CABI [Crop Protection Compedium International]. 2014. http://www.cabi.org/cpc/?compid=1&dsid=29907&loadmodule=datasheet&page=868&site=161. Diakses 2 Januari 2014.
Mound LA & Masumoto M. 2005 . The Thrips genus ( Capsicum , Thripidae ) di Australia , Kaledonia Baru dan Selandia Baru . Zootaxa 1020: 1-64. Diakses 12 Februari 2014.

Comments