Aecidium cantense



Aecidium cantense

Salbiah
Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian

Nama Ilmiah : Aecidium cantense  Arthur

Nama Umum : Karat Peru

Taksonomi :  
Domain : Eukaryota
Kerajaan : Fungi
Filum : Basidiomycota
Kelas : Pucciniomycotina
Ordo : Pucciniales
Famili : Pucciniacrae
Genus : Aecidium
Spesies : Aecidium cantense

Deskripsi :                
A. cantense pada kentang menghasilkan aecia di bagian bawah daun, batang dan tangkai. Aecia berwarna orange gelap. Aecium berbentuk cupulate, dengan diameter 0,3-0,5 mm. Esiospora globoid angularli atau ellipsoid, 16-21 x 20-23 pM. Kadang-kadang aecia dan pycnia muncul bersama-sama.

Biologi :                                                        
A. cantense disebarkan oleh angin dan percikan hujan. Cendawan ini bereproduksi hanya pada suhu dingin di Andes Argentina dan Peru. Tidak ada catatan suhu yang tepat yang mendukung cendawan dan kondisi-kondisi yang membatasi penyebaran antar kentang atau ULLUCO.

Perdagangan Tanaman : Bagian tanaman yang bias menjadi media pembawa diantaranya batang (di atas tanah).

Sebaran : A. cantense menyerang kentang yang tumbuh pada kisaran ketinggian antara 2500-2800 m di  Peru. Selain itu, Puccinia pittieriana menyebabkan karat pada kentang di Peru. Penyakit ini juga telah tercatat di Tucuman, Argentina. Di mana kondisi subtropis mirip dengan di Andes Peru.    
                
Tanaman Inang :      
Solanum lycopersicum (tomat)
Solanum macrocarpon
Solanum tuberosum (kentang)
Ullucus tuberosus (ULLUCO)

Gejala :
Gejala pada tanaman kentang biasanya akibat dari infeksi pada tahap vegetative awal sampai berakhirnya masa generative tanaman. Aecia membesar kemudian pecah berwarna kekuningan. Pustula berkelompok dengan panjang hingga 10 mm dengan bentuk melingkar di bagian bawah lamina daun dan memanjang sepanjang vena  tangkai dan batang sehingga mengakibatkan penebalan dan pelengkungan pada daun dan batang bengkak sampai dua kali lipat ukuran kondisi normal. Bahkan dapat mengakibatkan defoliasi dan kematian tanaman. Gejala pada tanaman ULLUCO pada tanaman muda. Lesio yang terlihat di bagian bawah tanaman. Pustul karat terbentuk di permukaan bawah daun. Tangkai dan batang menebal. Pustula menjadi berwarna oranye gelap sampai coklat. Aecia berbentuk cangkir dan hialin. Secara umum gejala dan tanda penyakit di antaranya mati tanaman (dieback), penuaan dini, warna daun tidak normal, gugur daun, adanya pertumbuhan cendawan, perubahan warna kulit, distorsi.

Dampak :
Akibat serangan cendawan ini maka pertanaman kentang dan ULLUCO rusak parah. Belum ada data telah dilakukan pengendalian kimia untuk memusnahkan cendawan ini, namun data pengendalian tersebut sudah pernah di laporkan untuk mengendalikan Puccinia pittieriana.

Deteksi dan Identifikasi :
Gejala A. cantense sangat mencolok dan mempunyai karakteristik, sehingga tidak ada kesulitan dalam mendiagnosis penyakit. Tidak ada laporan tentang penyebaran A. cantense dalam jarak jauh atau kontaminasi permukaan atas umbi kentang atau ULLUCO. Deformasi karat terjadi terutama pada kultivar Solanum tuberosum subsp andigena yang tumbuh di dataran tinggi di Andes Peru. Kultivar ini biasanya diproduksi oleh petani untuk konsumsi atau untuk dijual di daerah setempat.
Tanaman ULLUCO di Peru lebih sering dijual untuk pengiriman ke daerah yang lebih jauh tapi bukan merupakan tanaman ekspor dengan demikian ada sedikit risiko penyebaran di luar perbatasannya. A. cantense dilaporkan pada kentang karena patogen sudah ada sebelumnya. Untuk alasan ini, tanaman tidak secara khusus dipertimbangkan untuk di lakukan prosedur deteksi dan inspeksi untuk penyakit karat ini.

Kemiripan dengan Spesies Lain :
Kentang dan ULLUCO masing-masing merupakan tanaman yang sering terkena penyakit karat. Akan tetapi penyakit karat pada umumnya di sebabkan oleh Puccinia pittierian. Tanaman ULLUCO sering terkena penyakit karat kuning (Aecidium ulluci), yang lebih umum dan lebih parah dari karat Peru. Kedua karat terjadi pada permukaan bawah daun, tangkai dan batang.  A. cantense menyebabkan deformasi sedangkan P. pittieriana tidak menyebabkan deformasi. Lesi pada aecidium berwarna oranye terang sampai coklat. Sedangkan pada puccinia berwarna coklat kemerahan. Deformasi karat yang di sebabkan A. cantense  tidak menyebabkan penurunan daun  sedangkan karat yang di sebabkan oleh P. pittierianaKarat kuning yang disebabkan oleh  Aecidium ulluci berbentuk bulat, simetris dan lesi terjadi pada kedua sisi daun  sedangkan A. cantense biasanya menghasilkan berbagai lesi hipertrofi per daun tapi hanya di bagian bawah. Esiospora A. ulluci berukuran 13-29 pM. sedangkan A. cantense berukuran 18-21,5 m.

Referensi :




Comments